-->

halo, kembali selamat membaca di KlikEnjoyBlog...
Communicating

Komunikasi adalah sarana yang paling penting didalam menyampaikan sebuah informasi. akan tetapi banyak orang yang tidak memahami betul bagaimana komunikasi yang baik itu. saya kira kita harus mengetahui apa sih asumsi yang baik dalam komunikasi?
nah, diartikel kali ini dengan asumsi yang kita pahami mengenai komunikasi akan membuat konsep yang baik dan terarah didalam kita melakukan sebuah komunikasi.

Perinsip-perinsip dalam berkomunikasi akan dipahami apabila terlebih dahulu dipunyai pengetahuan awal. Untuk itu akan sangat menolong  untuk menguji terlebih dahulu beberapa asumsi yang diyakini oleh para ahli tentang komunikasi manusia. Beberapa dari asumsi ini telah dipopulerkan oleh media, oleh organisasi bisnis, oleh beberapa edukator, dan orang-orang yang berkecimpung dalam keilmuan komunikasi, yang memberi penekanan akan pentingnya keahlian berkomunikasi.

1. Semua Persoalan di dunia ini bukanlah masalah komunikasi
Cool Hand Lake di dalam filmnya memberi tekanan "apa yang kita punya di sini adalah kegagalan berkomunikasi." Sering orang-orang mengambil slogan tersebut dan menerapkannya di dalam setiap persoalan yang dihadapinya. Pada hal semua persoalan tidak bisa ditelusuri dari kegagalan berkomunikasi. Sebab semua manusia bisa berbeda di dalam bersikap, beda kepercayaan, dan berbeda dalam nilai-nilai yang diyakini; dan semua hal itu bisa memimpin orang untuk bertindak dengan cara-cara yang berbeda. Pola-pola yang berbeda itu bisa menimbulkan persoalan di dalam hubungan manusia. Oleh karena itu, kita tidak mau membiarkan suatu pikiran terus berkembang  bahwa orang-orang  berpikir dan bertingkah laku secara berbeda dengan orang lain utamanya karena  masalah komunikasi.

2. Semua persoalan di dunia ini tidak dapat diselesaikan  dengan hanya karena lebih baik dalam berkomunikasi.
Sebagaimana persoalan tidak selalu berhubungan dengan komunikasi, maka tidak semua persoalan dapat diselesesaikan dengan hanya fokus pada komunikasi yang lebih baik. Dan memang adalah suatu yang sangat menyakitkan  dan sangat disayangkan bahwa dengan lebih banyak berkomunikasi tidak dapat menyelesaikan persoalan. Walaupun begitu, dunia kita  sangat dipenuhi dengan komunikasi dan informasi yang harus dipelajari dengan lebih baik untuk  dapat berkomunikasi dengan baik.

3. Komunikasi tidak gratis. Banyak orang beranggapan bahwa berkomunikasi itu tidak memerlukan pembayaran alias gratis. Anggapan seperti ini tidak sepenuhnya benar. Mencoba berkomunikasi dengan orang lain secara efektip memerlukan usaha dan daya yang cukup banyak. Itu suatu kerja keras. Sebuah organisasi harus berpikir keras untuk menghitung berapa banyak rupiah untuk komunikasi, sementara itu setiap individu harus mempertimbangkan dengan serius berapa banyak waktu dan daya yang harus dikeluarkan untuk meningkatkan komunikasi.

4. Komunikasi tidak rusak atau gagal.
Mesin dapat rusak; komunikasi tidak rusak. Kita mungkin sering mendengar bahwa seseorang berkata bahwa "komunikasi telah rusak." Tidak demikian halnya. Usaha berkomunikasi dapat sukses atau tidak berhasil. Kita juga bisa efektip dan tidak efektip di dalam usaha-usaha berkomunikasi, tetapi kita tidak bisa berkata bahwa komunikasi gagal. Akan diusulkan kemudian di dalam bab-bab berikut bahwa natur komunikasi adalah proses yang terus menerus "di mana sangat sulit, atau mustahil,  mengidentifikasi awal dan akhirnya." 

5. Komunikasi tidak dapat disebut baik atau buruk.
Komunikasi harus dipahami sebagai alat yang dapat digunakan untuk yang baik atau untuk yang buruk.  Komunikasi dapat dipakai untuk sesuatu yang berbahaya seperti menimbulkan perang, dan menghasilkan kerusuhan. Tetapi komunikasi juga bisa dipakai sebagai alat untuk melayani manusia hingga bertumbuh dengan baik dan berkembang. Jadi yang penting dalam komunikasi adalah bagaimana  kita memahami seluruh proses komunikasi, maka besar kemungkinanan kita dapat mempergunakan komunikasi itu secara efektip untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dan menolak mereka-mereka yang mempergunakannya dengan cara yang tidak dapat diterima.

6. Belajar Komunikasi tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan  pesan atau berita yang  lebih efektip.
Untuk sekian lama orang menilai komunikasi yang efektip dengan kemampuan untuk menghasilkan berita yang akan membujuk, menghibur, menginformasikan, atau melakukan hal-hal lain. Kita tidak akan berargumentasi dengan suatu pendapat bahwa yang terpenting adalah berkomunikasi dengan efektif. Akibatnya banyak orang hanya terfokus bagaimana seseorang  harus dapat dan harus kompeten dalam berkomunikasi. Tetapi, kita harus berpikir bahwa komunikator yang berkompeten tidak saja dapat cakap menyampaikan sesuatu tetapi harus juga dapat mendengar atau mengerti orang lain. Apabila salah satu sisi itu tidak dilakukan dengan benar maka seseorang tidak dapat disebut komunikator yang effektip. Kita memang harus mengembangkan keahlian yang menekankan pada produk berita dan pendengar berita.

Judul Komunikasi Interpesonal - Asumsi Tentang Komunikasi
Author
Author Rating
4/ 5 Suara Dari 1201 Ulasan

0 Tanggapan:

Post a Comment

Warning!
1. Dilarang komentar diluar topik (OOT) Out Of Topik
2. Dilarang menyisipkan link mati atau link hidup
3. Komentar yang tidak disukai admin akan di hapus

 
Top