-->


Fillm yang sangat ditunggu-tunggu ini sudah beberapa minggu ditayangkan di bioskop di Indonesia, film ini sudah ditayangkan secara terbatas dan perdana melalui special Screening satu hari sebelumnya. Seperti apa review film Spider-Man: Far From Home?

Spider-Man: Far From Home merupakan seri terakhir atau penutupan Avengers Universe pada divisi ke-3, sebelum melanjut ke Divisi keempat (mungkin dengan karakter-karakter Superhero baru yang akan mengagetkan kamu). Oke lets to the point!
Premis film Spider-Man: Far From Home berkisah pada Peter Parker Tom Holland) tak lagi terlalu banyak bicara. Biasanya, apa aja dikomentarin. Bahkan untuk hal-hal sepele sekalipun. Ia kini lebih kalem. Sedikit pendiam. Bahkan terkesan canggung. Ia bukan lagi remaja yang sama setelah pertarungan di markas Avengers.

Tak hanya tentang Tony Stark (Robert Dwoney. Jr), sang mentor. Ia juga seperti kehilangan naluri laba-labanya. Peter Parker butuh waktu untuk menerima semua itu. Ia rehat sejenak. Beruntung acara kelasnya yang hanya tersisa beberapa murid sedang berencana untuk melakukan tur ke kota Venice, Italia.

Misinya hanya satu, ia ingin mengucapkan rasa sayangnya untuk MJ (Zendaya). Niat hati untuk rehat sejenak, tiba-tiba Nick Fury (Samuel L. Jackson) membajak liburannya. Ada hal penting yang harus dihadapi. Diam-diam Nick Fury masih bekerja selayaknya mata-mata meskipun tak lagi menyandang status sebagai petinggi S.H.I.E.L.D. Plus tak ada kejelasan nasib Avengers setelah pertempuran melawan Thanos.

Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Misteri apa yang sedang diselidiki Nick Fury? Kenapa ia membutuhkan Peter Parker atau sosok Spider-Man? Lalu, siapa sebenanya Mysterio? Benarkah ia datang dari dunia paralel dan menjadi bagian dari sosok superhero di masa depan? Apakah latar belakang sosok Mysterio sama persis seperti yang diceritakan pada komik?

Film Spider-Man: Far From Home punya sentuhan yang baru. Tak seperti film solonya, atau cerita superhero Avengers solo lannya. Film ini begitu kuat dengan nuansa Avengers.

Spider-Man: Really Avengers Feel!
Apa yang disajikan film ini memang sudah dibocorkan sebagaian akhir dari fase ketiga Marvel Cinematic Universe. Penutup dari pasukan Avengers. Nuansa Avengers begitu kuat di dalam film ini. Beberapa karakter Avengers lainnya menjadi bagian dari cerita ini. Siapa saja? Jika kamu teliti, akan melihat bagaimana semua momen-momen terbaik Avengers dan Marvel Cinematic Universe ada di film ini.

Kami tidak akan membocorkan detilnya di sini. Namun, scoring film ini begitu terasa Avengers. Mungkin memang tidak sama persis, namun nada-nada yang sudah digubah tetap saja menggambarkan bagaimana film ini dipengaruhi oleh cerita-cerita Avengers. Masih banyak lagi yang lainnya membuat film Spider-Man: Far From Home begitu kental dengan nuansa Avengers.

“Dipaksakan”. Ini mungkin kesan yang didapat setelah menonton hampir separuh film ini. Maklum saja, film ini sudah jadi bagian dari Marvel Cinematic Universe. Tapi, itu bagus. Tak ada jalan cerita yang njlimet. Sangat relevan dengan bagian cerita komik Spider-Man. Plus, cerita yang lebih segar setelah digubah dalam runutan film-film Marvel Cinematic Universe.

Semua penonton yang hadir di screening film ini menikmatinya. Semuanya enjoy. Tertawa ketika melihat ulah Peter Parker yang masih berhadapan dengan hal-hal konyol seperti teman-temannya. Ikut terharu ketika ia begitu tersudut setelah kematian Tony Stark.

Bertepuk tangan ketika ia dilengkapi dengan peralatan teknologi canggih yang benar-benar baru. Ah, iya ada lagu rock klasik pengiring momen ini. Pasti kamu ingat siapa karakter superhero Avengers yang akrab dengan lagu-lagu rock klasik ini.

Semuanya mengalir dengan gaya yang santai. Semuanya menjadi perekat antara momen-momen masa lalu Avengers dan apa yang akan terjadi dalam dunia Marvel Cinematic Universe di masa depan.

Spider-Man dan Teknologi Artificial Inteligence
Film ini begitu kekinian. Sebuah pola pengenalan dengan teknologi tinggi adalah bagian penting dari film ini. Lihat saja bagaimana perlengkapan-perlengkapan berteknologi tinggi sebelumnya sudah ada di film-film Avengers, juga hadir di Spider-Man: Far From Home.

Salah satunya sudah saya ungkapkan melalui kacamata yang dikenakan Peter Parker di dalam trailer filmnya beberapa waktu yang lalu. Kacamata ini dikembangkan oleh Tony Stark ketika ia masih hidup. Cuma kacamata? Tentu saja tidak.

Sisanya? Jika kamu sudah memainkan game Spider-Man di PlayStation 4, pasti tahu dengan bentuk kostum baru si manusia laba-laba dan semuanya diciptakan melalui teknologi baru.

Ada banyak teknologi-teknologi keren lainnya. Bahkan, Mysterio. Mampu memainkan ilusi kekuatannya dengan menggunakan teknologinya. Pertanyaannya, apakah teknologi ini datang dari dia sendiri atau dari orang lain? Pertanyaan yang hanya bisa kamu jawab dengan menonton kembali beberapa film Avengers. Salah satunya adalah Civil War. Apakah ada teknologi A.I (Artificial Intelegence) seperti Jarvis atau Friday di film ini? Jawabannya, ada.

Memainkan Twist?
Semua trailer dibuat semenarik mungkin. Membuat orang penasaran, begitu juga dengan Spider-Man: Far From Home. Trailer yang menguatkan teori bahwa jentikan jari Iron Man membuka dunia baru yang terhubung dengan semesta lain.

Benar, ada semesta baru di sini. Semesta yang memang masih terjadi di bumi. Semesta masa depan Marvel Cinematic Universe. Twist ini dimainkan dengan nyaris sempurna. Hampir semua yang menduga ternyata salah. Jawaban benarnya? Tonton langsung film Spider-Man: Far From Home di bioskop yang mulai tayang di bioskop tanggal 3 Juli 2019.

Tak semuanya sempurna. Tom Holland belum terlalu baik menunjukkan sisi sedihnya yang begitu kuat ketika kehilangan sang mentor. Untung masih ada Samuel L. Jackson dan Jon Favreau (Happy Hogan) yang mampu membalikkan semua itu. Kedua karakter ini lebih konyol dibandingkan ketika memerankan karakter yang sama, namun di film-film yang terhubung dengan Marvel Cinematic Universe.

Lalu, bagaimana dengan Jake Gyllenhaal sebagai Mysterio. Cukup. Tidak terlalu garang dan benar-benar misterius. Meskipun sebenarnya, Jake Gyllenhaal bisa lebih ‘galak’ lagi, menghubungkan dirinya dengna dunia Avengers dan tentu saja Spider-Man.

Tentang Sosok Happy Hogan
Nama Happy Hogan memang tidak terllau populer. Ia hanyalah sistem keamanan Tony Stark dalam bentuk fisik. Pun, ia tak mewakili selayaknya seorang prajurit. Sutradara film Iron Man dan Iron Man 2, Jon Favreau adalah pemerannya.

Penampilannya pun di film-film Iron Man tidak terlalu banyak. Ia sudah tampil di Spider-Man: Homecoming. Sekali lagi, sebagai cameo saja. Pun di Avengers: Endgame. Namun, di film Spider-Man: Far From Home, porsinya lebih besar.

Perannya pun tak ubahnya seperti asisten pribadi Tony Stark. Hanya saja, kali ini ia tak lagi bekerjasama dengan Tony Stark. Happy Hogan adalah penghubung baru dan sebenarnya karakter penting yang menghubungkan bagainama Marvel Cinematic Universe fase ketiga dan mungkin saja keempat akan terhubung.

Ada post-credit scene. Jadi, jangan beranjak dari kursi kamu begitu film ini selesai. Pastikan untuk bertahan sebentar saja. Memastikan apa yang akan terjadi di unia Marvel Cinematic Universe di masa depan.

Judul Review Spider Man: Far From Home, Terasa Banget Avengernya
Author
Author Rating
4/ 5 Suara Dari 1201 Ulasan

0 Tanggapan:

Post a Comment

Warning!
1. Dilarang komentar diluar topik (OOT) Out Of Topik
2. Dilarang menyisipkan link mati atau link hidup
3. Komentar yang tidak disukai admin akan di hapus

 
Top